Gudeg Yogyakarta




yakarta Kota kuliner yang tersembunyi, begitulah kami menyebut Yogyakarta dari sudut pandang banyaknya makanan khas yang sering tak ada di restoran. Salah satu makanan khas yang sangat dikenal masyarakat Bantul, tetapi tidak bagi para pendatang adalah Sega Geneng (Nasi Geneng). Masakan ini termasuk makanan berat, terdiri atas nasi dengan sayuran sejenis gudeg serta lauk ikan lele. Kekhasan dari Sega Geneng ini adalah cara menyajikan ikan lele, yaitu dengan dibakar, kemudian dimasak bersama bumbu-bumbu khas Bantul.

Tidak seperti kebanyakan masakan khas Yogyakarta yang manis dan adem, Sega Geneng lebih didominasi rasa pedas. Bahkan, bumbu-bumbu khasnya mampu menampilkan lele yang sudah di masak tersebut terlihat mengkilat dengan kuah berwarna merah, menggairahkan nafsu makan kita. Akan tetapi, jika Anda termasuk penikmat makanan tidak tahan rasa pedas, kami sarankan berhati-hati, sebab masakan ini akan membuat bibir terasa membara (megap-megap), bahkan air mata bercucuran, dan keringat di kening meruntus tiada tara.

Lalu, di mana perbedaan Sega Geneng dengan Ikan Bakar Lesehan lainnya yang juga menjamur di Yogyakarta? Begini. Masyarakat Bantul yang ahli memasak makanan khas ini memiliki cara unik dalam membakar ikan lele, yang mungkin tidak Anda temui di daerah lain. Tahap pertama, tentu saja membersihkan ikan lele. Selanjutnya, ikan lele ditusuk menggunakan “Bangkok”, yang tidak lain adalah tulang daun kelapa, sesuai dengan panjang ikan. Usaha inilah yang membuat ikan lele menjadi beraroma dan memiliki rasa yang sangat khas. Bahkan, ikan lele yang telah ditusuk tadi tidak dibakar di atas bara arang melainkan di atas bara api yang dibuat dari pembakaran sepet atau sambuk (kulit kelapa yang telah kering).

Salah satu pewaris resep masakan Sega Geneng khas ini adalah Mbok Marto, yang telah meracik bumbu-bumbu khas tersebut selama berpuluh-puluh tahun. Waktu ditanya tentang cara pembakaran ikan lele yang khas tersebut, beliau menyebutkan bahwa sepet mampu menghasilkan aroma ikan lele bakar yang khas, lebih harum. Selain itu, pembakaran dengan memanfaatkan sepet ini mempercepat gosong, tapi tetap matang secara pelan dengan aromanya yang harum dan menggairahkan.

Aroma “sangit” dari ikan lele bakar yang baru saja dibakar sangat mengundang selera makan. Ditambah lagi dengan kuah santan kentala bercampur rempah-rempah dan gerusan cabai yang lumayan banyak dalam masakan, membuat semakin memuncak selera makan kita hingga terasa ingin menelan ludah berkali-kali. Kuah yang mengering itu menyebabkan rasa daging lele terasa semakin gurih dan kenyal.

Lauk paling khas dan disukai oleh penggemar kuliner Sega Geneng adalah ikan lele. Akan tetapi, lauk lain yang menjadi rangkaian Sega Geneng adalah gudeg lengkap dengan telur, daging ayam, tahu, tempe, dan sambal doreng krecek. Jika Anda ingin merasakan Sega Geneng buatan Mbah Marto, tidak perlu sungkan untuk mengambil nasi sendiri sesuai dengan kemampuan kantung perutnya masing-masing. Jadi, seperti plasma, dan harganya tidak membuat kantong kita kempes.





Share your views...

0 Respones to "Gudeg Yogyakarta"

Posting Komentar

satu rasa tambah saudara

 

© 2010 newbie blog All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info